Liputan6.com, Washington, DC - Meja prasmanan disiapkan di Gedung Putih, aneka makanan ditata di atas nampan perak mewah, lilin-lilin panjang pun dinyalakan. Senin petang, 14 Januari 2019, Presiden Amerika Serikat Donald Trump siap menjamu tim Clemson University yang baru saja memenangkan ajang College Football Playoff National Championship.
Menurut Trump, makan malam saat itu bertema 'Great American Food'.
Menunya terdiri atas 300 burger yang dipesan dari McDonald's, Wendy’s dan Burger King’s; sejumlah piza; dan kentang goreng yang 'naik kelas' setelah ditempatkan di gelas-gelas kertas yang menyandang cap kepresidenan AS. Mangkuk-mangkuk perak mengkilat, yang berisi berbagai macam saus, diletakkan di tengah.
Satu-satunya makanan sehat yang ada di atas meja adalah salad sayuran, yang masih dikemas dalam wadah-wadah plastik transparan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2704710/original/034167800_1547553977-20190115-Donald_Trump_3.jpg)
Donald Trump menjamu tim Clemson Tigers dengan makanan cepat saji (AP Photo/Susan Walsh)
"Karena shutdown...kami keluar dan memesan makanan cepat saji ala Amerika. Aku yang bayar," kata Donald Trump pada sejumlah reporter di State Dining Room, seperti dikutip dari BBC News, Selasa (15/1/2018).
"Ada piza, 300 hamburger, dan banyak kentang goreng, makanan favorit kita," tambah sang miliarder nyentrik. Menurutnya, itu pilihan yang lebih baik ketimbang opsi lain, menghidangkan salad racikan ibu negara Melania Trump.
Saat ditanya, apa makanan cepat saji favoritnya, Trump mengaku suka semuanya. Itu pilihan menu yang 'patriotris' -- versi dia tentu saja.
"Selama buatan Amerika, saya suka. Ini semua adalah produk Amerika," kata Trump.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2704344/original/075358200_1547536539-walsj.jpg)
Presiden AS Donald Trump menghidangkan makanan cepat saji di Gedung Putih , sebagai dampak dari penutupan sementara pemerintahan negeri itu (AP/Susan Walsh)
Belum jelas berapa duit yang dikeluarkan Trump untuk membayar orderan makanan cepat saji itu.
Ia mengaku tak ingin membatalkan acara makan malam hanya karenashutdown yang membuat para staf Gedung Putih dirumahkan atau dipaksa cuti.
Meski dengan menu seadanya, makan malam berjalan lancar. Satu per satu anggota tim Clemson Tigers yang berjas necis bergiliran mengambil hidangan. Menumpuk kotak karton berisi burger dan makanan lain di atas piring porselen putih.
Sejumlah warganet mengomentari reaksi para atlet saat melihat ke arah meja prasmanan. Ada yang memasang wajah lempeng, tersenyum, nyengir. Ekspresi wajah Matt Bockhorst, pemain bertahan, saat menumpuk dua Big Macs di piringnya memancing tanda tanya.
Matt Bockhorst kemudian merespons tanda tanya itu lewat akun Twitternya.
Sejumlah warganet juga membandingkan menu yang dihidangkan Donald Trump dengan pendahulunya.
"Presiden kita, @realDonaldTrump, yang paling luar biasa. Ia menyajikan McDonald's dan Wendy's untuk tim sepak bola Clemson. Sementara Obama pasti menyajikan salmon kukus dan asparagus untuk mereka!," tulis pengguna Twitter, @RickySunnyvale1.
Para atlet yang berkunjung biasanya ditawari makan dari dapur Gedung Putih. Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan, penutupan pemerintahan atau shutdownmemaksa menu alternatif itu disajikan.
"Karena kubu Demokrat menolak untuk bernegosiasi tentang keamanan perbatasan, banyak staf di Gedung Putih cuti, sehingga presiden secara pribadi mengeluarkan uang untuk hidangan beberapa makanan cepat saji favorit semua orang," kata dia seperti dikutip dari New York Times.
Yang pasti, dampak kebijakan Donald Trump tak hanya berhenti hingga junk food yang ditata mewah untuk menjamu para tamu negara.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2704622/original/085813900_1547548802-Infogarfis_SHUTDOWN_TERLAMA.jpg)
Infografis Government Shutdown Terlama dalam Sejarah AS. (Liputan6.com/Triyasni)
Tak hanya staf rumah tangga Gedung Putih, sekitar 800 ribu pekerja sektor publik terdampak shutdown. Mereka diminta cuti. Opsi lain, kerja tanpa dibayar.
Penutupan pemerintahan AS pernah terjadi pada masa lalu. Namun tak pernah sepanjang ini. Shutdown bermula pada 22 Desember 2018 dan telah berlangsung setidaknya selama 25 hari.
Shutdown kedua dalam pemerintahan Donald Trump -- pertama terjadi Januari 2018 lalu -- adalah yang terlama sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Shutdown dipicu penolakan Donald Trump untuk menyetujui anggaran federal, kecuali jika menyertakan dana pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Meksiko. Namun, House of Representatives (lower-chamberKongres AS) yang dikuasai kubu Demokrat ogah meloloskan dana US$ 5,7 miliar yang diajukan pemerintah untuk membangun tembok perbatasan.
Sekitar seperempat bagian pemerintah federal terus tutup. Entah sampai kapan. Sementara, sejumlah karyawan sektor penting seperti petugas lalu lintas udara dan agen Secret Service tetap bekerja tanpa menerima gaji hingga skema anggaran pengeluaran disepakati.
Saat menghadiri konvensi American Farm Bureau Federation di New Orleans, Senin 14 Januari 2019, Donald Trump berkoar akan memperjuangkan tembok perbatasan yang dijanjikannya sepanjang kampanye Pilpres AS.
"Jika alasannya untuk menjaga keamanan orang-orang Amerika, aku tidak akan pernah mundur," kata dia di hadapan para petani yang juga ikut terpukul akibat shutdown. Mereka tak bisa mengakses informasi yang penting bagi pertanian, pinjaman dibekukan, pun dengan dana talangan yang dijanjikan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1993251/original/090162800_1520998239-20180313-Donald-Trump-Tinjau-Tembok-Prototipe-di-San-Diego-AP-3.jpg)
Presiden AS, Donald Trump berbincang saat melakukan perjalanan untuk melihat prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko di San Diego, Selasa (13/3). Tembok ini adalah perwujudan dari janji Trump pada kampanye presiden 2016 lalu. (AP/Evan Vucci)
Kebijakan anti-imigran Donald Trump juga membuat sektor pertanian kekurangan tenaga kerja. Yang mengejutkan, dalam pidatonya Trump berjanji akan membuat aturan yang lebih mudah bagi para imigran untuk datang ke AS. Untuk dipekerjakan di ladang. "Anda butuh orang-orang itu," kata dia.
Sementara itu, di luar lokasi konvensi, ratusan demonstran menggelar aksi. Membawa poster berisi tuntutan dan patung Donald Trump berwarna emas, mereka berseru, "Lock him up" -- Penjarakan dia.
Comments